Menjadi penulis bukan impian ku,
tetapi aku menulis hanya ingin memuaskan hasrat imajinasi yang sudah tumpah
ruah di ruang imajinasi ku, semua yang ada di otak dan hati ku, aku
menumpahkannya di sebuah tulisan, disini aku akan menceritakan sebuah kejadian
yang cukup mengejutkan, aku dan teman ku yang bisa disebut Rana, Rana adalah
seorang gadis imajinasi yang selalu mengganggu pikiran ku, tanpa sebab Rana
muncul dalam imajinasi ku, dia begitu cantik dan manis, ah aku hanya mencoba
mengingat-ingat mirip seperti siapa si Rana ini, tetapi pikiran dan daya ingat
ku seperti terikat serta terblokir saat aku mencoba mengulik tentang rana.
Aku dan rana cukup asyik dalam
berperang dipikiran ku, rana seperti mencoba menyampaikan sesuatu dalam otak
ku, tetapi seperti diawal aku bilang, bahwa setiap aku mencoba mengulik tentang
rana pasti akan buntu, malam ini malam yang cukup sunyi, aku sedang tertidur
dikamar ku, semua biasa saja sampai aku tertidur agak lelap dengan pandangan
mata kurang fokus, aku melihat sesosok wanita seumuran ku, aku memastikan apa
ini mimpi atau dunia nyata, ahhhh semua seperti terjebak di dimensi yang
berbeda, dimana dimensi yang akun lalui begitu fana dan nyata, tunggu aku
mengenali sosok wanita itu, aku yakin sekali kalau itu adalah Rana, dalam
beberapa detik aku sudah berada diruangan yang sama tetapi dalam kondisi yang
kacau sekali, buku berserakan dimana-mana, kasur dan selimut yang tak karuan,
tapi aku terhentak di sebuah meja ada sebuah foto yang bertulisan RANA MERIANA
1976, sepertinya kamar ku ini bekas kamar si Rana aku mulai mengerti kenapa dia
datang menghampiri aku, BRAKKK sebuah tubuh terhempas begitu keras tepat
didepan pintu lemari yang ada dihadapan ku, aku mncoba memegang sosok itu
tetapi tangan ku selalu menembus sosok tersebut, aku hanya bergidik ngeri
melihat sosok itu mulai tercabik-cabik dengan parang, dimana parang tersebut di
ayunkan oleh seorang perempuan yang umurnya tidak beda jauh, setelah puas
mencabik-cabik rana, perempuan yang membunuh rana langsung mengubur mayat rana
dalam lemari tua yang digembok, kemudian sosok pembunuh rana menunjuk foto yang
terpaku dalam dinding, aku sangat terkejut saking terkejutnya aku terbangun
dari tidur dan segera berlari kekamar mandi, sempat kaget aku melihat ibu ku
sudah memegang parang yang membunuh rana, lalu aku teringat bahwa dia
menunjukkan foto keluarga dimana rana memiliki saudari kandung bernama RINI
MERIANI,aku tersadar bahwa ibuku yang membunuh rana dan sekarang dengan
tiba-tiba ibu menancapkan parang ke kepala ku hingga berdarah, dengan sedikit
kesadaran aku melihat sosok ayah dan kakak ku sudah terpotong menjadi beberapa
bagian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar