LAMUNAN
Sedikit
perasaan ini mampu menggoyahkan hati ini, aku tahu benar bahwa hanya Engkau
yang mampu membolak-balikkan perasaan ini, tapi bisakah hati ini Kau biarkan
seperti ini dan membalikkan Hati si Dia Tuhan, mungkin aku hanya seorang
manusia dengan segala kekurangan itu, tapi bukankah manusia diciptakan untuk
berpasangan, bolehkan aku meminta si dia untuk menjadi pasangan ku ya Tuhan?
Mungkin aku terlalu lancang meminta bidadari yang turun dari surga, tetapi aku
hanya meminta seorang perempuan berkerudung hitam yang setiap hari bertemu?
Bermula
dari pertemuan yang tak kusengaja akan menjadi awal perasaan ini yang sungguh
membuat aku tersipu, bukan maksud mengumbar perasaan tetapi aku hanya perhatian
dari dia, aku mencuri pandang dengan dia, dia yang tak bisa kusebutkan namanya
cukup kusebut saja dalam hati dan setiap doa selain orang tua dan Engkau yaa
Tuhan, engkau memegang prinsip agar tidak ber-khalwat atau berhubungan khusus
kecuali ada yang melamarnya, aku hormati akan keputusanmu tapi apa boleh aku
mengintip isi hatimu dan bermimpi melamar mu 5 tahun lagi? Duhai tuhan, lamunan
ku membuat diri ini sangat berdosa, mencuri pandang di sela jam mengajar kosong
pun aku nikmati ataupun membeli minuman kesukaan kita berdua yang kamu sebut es
cappucino cincau pada saat jam istirahat? Duhai sang penawar rindu, aku tahu
bahwa perasaan ini akan bertepuk sebelah tangan, tapi apa kamu bersedia jika
aku bertemu dengan perempuan lain?
Kusebut nama perempuan lain saja kau mengamuk tapi kau tidak mau jujur akan
perasaan mu kepada ku, saat musim ujian seperti ini, intensitas pertemuan kita
pun berkurang, membalas pesan ku saja kau acuh, tapi mengapa antara kamu yang
nyata dengan kamu yang jauh sangat berbeda? Apa ini cinta diam-diam atau cinta
tapi malu? Semua pernyataan ini mampu membuat aku sedikit tertampar karena
banyak sekali laki-laki yang tertarik pada mu, tapi percayalah bahwa aku siap
meminangmu walaupun banyak peserta yang lebih siap daripada aku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar