Kata Pengantar
Diera teknologi
ini manusia tidak bisa terlepas pada komunikasi, dimana di komunikasi terdapat
suatu interaksi antara 2 orang atau lebih yang membicarakan berbagai hal,
dimana interaksi ini mampu memecahkan berbagai masalah dibidang teknologi,
apakah itu cara penggunaan suatu produk atau hanya men-sharing tentang kerja
suatu produk, dibawah ini saya akan menjelaskan tentang apa itu interaksi dan
interface user.
Zaman yang penuh
tantangan ini selalu terjadi persaingan, dimana semuanya penuh tantangan, di
bidang telekomunikasi, kita sering melihat brand-brand terkenal memperkenalkan
berbagai produk teranyar mereka, tetapi mereka kalah di UI atau user
interfacenya, apa itu User Interface? Mari kita tengok kebawah dan belajar
lebih lanjut.
A. Tujuan Interface User
Tujuan sebuah user interface adalah
mengkomunikasikan fitur-fitur sistem yang tersedia agar user mengerti dan dapat
menggunakan sistem tersebut. Dalam hal ini penggunaan bahasa amat efektif untuk
membantu pengertian, karena bahasa merupakan alat tertua—barangkali kedua
tertua setelah gestur—yang dipakai orang untuk berkomunikasi sehari-harinya.
Praktis semua pengguna komputer dan Internet—kecuali mungkin anak kecil yang
memakai komputer untuk belajar membaca—dapat mengerti tulisan.
Meski pada umumnya panduan user interface menyarankan agar ikon tidak
diberi tulisan supaya tetap mandiri dari bahasa, namun elemen user interface
lain seperti teks pada tombol, caption window, atau teks-teks singkat di
sebelah kotak input dan tombol pilihan semua menggunakan bahasa. Tanpa bahasa
pun kadang ikon bisa tidak jelas maknanya, sebab tidak semua lambang ikon bisa
bersifat universal.
Meskipun penting, namun sayangnya kadang penggunaan bahasa, seperti
pemilihan istilah, sering sekali dianggap kurang begitu penting. Terlebih dari
itu dalam dunia desain situs Web yang serba grafis, bahasa sering menjadi
sesuatu yang nomor dua ketimbang elemen-elemen interface lainnya. Artikel ini
akan mencoba memberikan beberapa pertimbangan pemilihan bahasa dan istilah
untuk meningkatkan usability melalui perbaikan komunikasi dengan user.
B. Perbandingan Interface
1.
Accessitabilitas (operabilitas & persebsibilitas), adalah prinsip yang
menekankan agar antarmuka dapat diakses oleh berbagai pengguna dengan kemampuan
yang berbeda-beda secara visual, auditori, fisik dan kognitif serta berbeda
pengalaman ataupun cara menyikapi teknologi.
-
Operabilitas : kemampuan untuk dapat dioperasikan oleh kemampuan
fisik manusia.
-
Perseptabilitas : kemampuan untuk dapat diterima dan dipahami oleh kemampuan sensori manusia.
2.
Visibilitas, prinsip yang menekankan agar antar muka dapat memperlihatkan
status system dan metode penggunaan system dengan jelas.
3.
Kesederhanaan, menyediakan antarmuka sesederhana mungkin dengan cara
-
menggunakan penguakan progresif (progressive disclosure), menyembunyikan
sesuatu hingga ia digunakan
-
menyediakan hirarki visual yang jelas
-
menyediakan default
-
menyederhanakan aksi yang umum
-
menyediakan keseragaman dan konsistensi
-
mengeliminasi elemen yang tidak perlu.
4.
Efisiensi, prinsip yang menekankan pada meminimasi pergerakan mata dan tangan
serta aksi kendali lainnya.
-
Pengorganisasian sistem hendaknya sesuai dengan tugas-tugas yang dilakukan
pengguna untuk menyelesaikan pekerjaannya.
-
struktur dan aliran fungsi hendaknya memungkinkan transisi yang mudah antar
beberapa tugas.
-
jalur navigasi hendaknya sependek mungkin. Pengguna tidak boleh dipaksa untuk
bernavigasi antar aplikasi atau antar banyak layar untuk menyelesaikan tugas
sehari-hari.
-
pergerakan mata ketika melihat layar hendaknya berurutan.
5.
Konsistensi, jenis konsistensi yang ada :
-
Konsistensi dengan dunia nyata : Penggunaan konversi dan aturan yang sama dengan yang ada di
dunianyata
-
Konsistensi eksternal : Penggunaan konvensi dan aturan yang sama untuk semua antarmuka-antarmuka yang
berhubungan.
-
Konsistensi internal : Penggunaan konvensi dan aturan yang sama untuk semua aspek sebuah antarmuka,
meliputi :
· prosedur operasi dan navigasi
· identitas visual atau tema
· pengorganisasian, penyajian, penggunaan dan lokasi
komponen
6.
Prediktabilitas, pengguna hendaknya mengantisipasi progresi natural dari setiap
tugas.
-
Tidak membungkus atau menggabungkan aksi.
-
Semua ekspektasi hendaknya benar-benar terpenuhi.
7.
Control & Fleksibilitas, pengguna harus memegang kendali interaksi
-
aksi dihasilkan dari permintaan pengguna
-
aksi dilaksanakan dengan cepat
-
aksi dapat diinterupsi dan dihentikan oleh pengguna
-
Konteks harus berasal dari perspektif pengguna
-
Upaya mencapai tujuan harus fleksibel dan kompatibel dengan kemampuan, pengalaman dan kesukaan pengguna.
-
Menghindari penggunaan mode karena membatasi aksi yang disediakan untuk pengguna.
-
Memungkinkan pengguna untuk melakukan kustomisasi aspek- aspek antarmuka, namun disamping itu sistem tetap
menyediakan pengaturan default.
8.
Responsiveness
-
Sistem harus menanggapi permintaan pengguna dengan cepat.
-
Sistem menyediakan pemberitahuan segera (secara visual, tekstual ataupun auditori) atas segala
tindakan pengguna.
9.
Penanganan Kesalahan
-
Forgiveness
· Toleransi dan memaafkan kesalahan manusia yang umum
· Mencegah terjadinya kesalahan
· Melindungi dari kesalahan yang bersifat fatal
· Menyediakan pesan yang membangun ketika kesalahan terjadi.
-
Recovery
· Sistem hendaknya memungkinkan perintah atau aksi
dibatalkan atau dikembalikan.
· kembali dengan segera ke keadaan tertentu jika ditemui
kesulitan.
· memastikan pengguna tidak pernah kehilangan hasil
pekerjaannya akibat terjadinya
kesalahan olehpengguna atau terjadinya masalah pada perangkat keras & perangkat lunak
-
Safety
· menyediakan petunjuk, pengingat,daftar pilihan dan
bantuan lainnya sebagai dukungan memri bagi pengguna
· melindungi pengguna dari melakukan kesalahan
a.
mistake : seseorang merasa telah melakukan kebenaran padahal dia telah melakukan kesalahan.
b.
slept : kesalahan yang tidak disengaja.
10. Kejelasan arti &
tujuan setiap komponen pembentuk sistem antarmuka hendaknya jelas secara
visual, konseptual, dan lingustik meliputi : elemen visual,fungsi,metapor,kata
dan teks
11. Kejelasan tentang
keterkaitan antar komponen sistem secara keseluruhan.
-
Sistem hendaknya mudah dipelajari dan dimengerti. seorang pengguna hendaknya
mengetahui apa yang akan dilihat,apa artinya, apa yang akan dilakukan,
kapan dilakukannya, dimana dilakukannya, kenapa melakukannya, bagaimana
melakukannya.
-
Aliran tindakan, respon, presentasi visual dan informasi hendaknya dalam urutan
yang masuk akal sehingga mudah untuk ditempatkan di dalam konteks.
12. Nyaman dilihat.
C. Tipe-Tipe Interface
Interface ada dua jenis, yaitu :
1. Graphical User Interface (GUI) : Menggunakan unsur-unsur
multimedia (seperti gambar, suara, video) untuk
berinteraksi dengan pengguna.
2. Text-Based : Menggunakan syntax/rumus yang sudah ditentukan
untuk memberikan perintah.
D. Tipe-Tipe Interaksi
1. Direct manipulation – pengoperasian secara langsung: interaksi
langsung dengan objek pada layar. Misalnya delete file dengan memasukkannya ke
trash.
Contoh: Video games.
> Kelebihan: Waktu pembelajaran user sangat singkat, feedback
langsung diberikan pada tiap aksi sehingga kesalahan terdeteksi dan diperbaiki
dengan cepat.
> Kekurangan : Interface tipe ini rumit dan memerlukan banyak
fasilitas pada sistem komputer, cocok untuk penggambaran secara visual untuk
satu operasi atau objek.
2. Menu selection – pilihan berbentuk menu: Memilih perintah dari
daftar yang disediakan. Misalnyasaat click kanan dan memilih aksi yang
dikehendaki.
> Kelebihan : User tidak perlu ingat nama perintah. Pengetikan
minimal. Kesalahan rendah.
> Kekurangan :Tidak ada logika AND atau OR. Perlu ada struktur
menu jika banyak pilihan. Menu dianggap lambat oleh expert user dibanding
command language
3. Form fill-in – pengisian form : Mengisi area-area pada form.
Contoh: Stock control.
> Kelebihan : Masukan data yang sederhana. Mudah dipelajari.
> Kekurangan : Memerlukan banyak tempat dilayar. Harus
menyesuaikan dengan form manualdan kebiasaan user
4. Command language – perintah tertulis: Menuliskan perintah yang
sudah ditentukan pada program. Contoh: operating system.
> Kelebihan : Perintah diketikan langsung pada system. Misal
UNIX, DOS command. Bisa diterapkan pada terminal yang murah.Kombinasi perintah
bisa dilakukan. Misal copy file dan rename nama file.
> Kekurangan:Perintah harus dipelajari dan diingat cara
penggunaannya – tidak cocok untuk user biasa.Kesalahan pakai perintah sering
terjadi. Perlu ada sistem pemulihan kesalahan.Kemampuan mengetik perlu.
5. Natural language – perintah dengan bahasa alami: Gunakan bahasa
alami untuk mendapatkan hasil. Contoh: search engine di Internet.
> Kelebihan: Perintah dalam bentuk bahasa alami, dengan kosa
kata yang terbatas (singkat), misalnya kata kunci yang kita tentukan untuk
dicari oleh search engine. Ada kebebasan menggunakan kata-kata.
> Kekurangan: Tidak semua sistem cocok gunakan ini. Jika
digunakan maka akan memerlukan banyak pengetikan.
Kesimpulan
Interaksi menjadi sangat penting disektor teknologi
informasi, dimana tanpa interaksi kita akan mengalami kesusahan, kita tidak
bisa mendapatkan feedback atau timbal balik, dimana timbal balik dari
sipenerima adalah kepuasan setelah menggunakan suatu produk atau jasa, dimana
interaksi juga dapat digunakan sebagai media sosial untuk memperbaiki suatu
produk atau pelayanan.
Dikutip dan ditambah dari berbagai sumber:
http://www.master.web.id/mwmag/issue/02/content/bdt-bahasa_dalam_user_interface/bdt-bahasa_dalam_user_interface.html
http://kami123q.blogspot.com/
http://dhobjr.blogspot.com/2011/06/tugas-imk-tentang-perbandingan-2.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar